Rabu, 28 April 2010


Dear Anak Bangsa Indonesia,

Saat ini kita semua pastinya sedang di sibukkan oleh aktifitas2 kita dalam berjuang menghadapi Hidup yang semakin Berat di Dunia Ini.

Sekitar 3 bulan setelah Bangsa Indonesia Mengumandangkan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir Soekarno dan Muhammad Hatta, Terjadi Pertempuran di Surabaya tepatnya di Hotel Yamato (Sebelumnya Oranje Hotel).
Pertempuran yang Sangat Sengit’ antara Para Pejuang Bangsa kita melawan Belanda & Jepang, dimana hal ini dipicu oleh Sekelompok Internitan Belanda yang di dukung oleh Jepang mengibarkan Bendera Belanda di luar Hotel Yamato.

Dalam Pertempuran tersebut ribuan orang Pejuang gugur dalam merebut dan Merobek’ bendera biru Belanda, menjadi Bendera Merah Putih, maka kejadian yang bersejarah dan Heroik” ini, Kita kenang sebagai Hari Pahlawan 10 Nopember 1945.

Dalam rangka menyambut Hari Pahlawan yang jatuh pada hari Selasa besok, Tanggal 10 Nopember 2009, kami mengajak semua Anak Bangsa Indonesia yang membaca Seruan ini… agar dapat kiranya meneruskan pada Jaringan Sosial Anda, untuk Kita kiranya dapat Mengenang & Memperingati Hari Pahlawan Kemerdekaan Bangsa kita, dengan mengheningkan Cipta sejenak menurut Agama dan Kepercayaan masing2, di manapun Kita berada, pada Jam 10.00 Wib, selama 10′ detik untuk mendo’akan para Pahlawan Kemerdekaan Bangsa kita… Semoga di terima oleh Tuhan YME.

Saudaraku di Bumi Pertiwi,
Pada kesempatan ini Ayo’ bersama JHM Team, Kita saatnya bersama Berbuat’ dan Bertindak’ melakukan Aksi Perlawanan menghadapi ancaman Pemanasan Global’, yang sedang Serius menjadi Isu Global & Top Urgent’ Banget’.. Sebagai Manusia, marilah ikut serta mendukung berbagai organisasi Lingkungan Dunia; Greenpeace, 350, tcktcktck, 10:10 dan lainnya di seluruh Dunia ini dalam mentekel’ Perubahan Iklim Bumi yang terjadi dan terus menghawatirkan.

Karna Ancaman ini memang tidak main2 dan gak Gampang’ untuk menghadapinya, Maka Tindakan Perjuangan ini harus kita lakukan bersama.

Setelah Pahlawan Kita Berjuang & Berkorban demi Kemerdekaan…

Kini Saatnya, Kita Berjuang dan Berkorban Untuk Meyelamatkan Bumi & Anak Cucu.

Go Green Indonesia Ku
STOP Global Warming !



All Greeners,

Let's Do Together'...!

Ini adalah SERUAN, TERIAKAN dan DESAKAN Kami Anak Bangsa dari JHM Team yang Mencoba untuk Ikut Serta Bersama dan Berusaha Sekuat Tenaga dalam Aksi : Global Climate Change' bersama-sama kita menghadang' Bencana Global Warming" yang Dahsyat' dan Mengancam Masa Depan Anak dan Cucu Kita Semua...

AYO Saudaraku,... Kita lakukan langkah awal kita Bersama JHM Team serta berbagai Organisasi Lingkungan lainnya; untuk Bersama Bertindak, Bersuara, Meminta dan Memohon kepada 192 Pemimpin Negara di Dunia yang Fana ini... untuk dapat Mendengar, Memahami dan Mengerti'... Serta dapat Tergugah Hati dan Pikirannya untuk dapat Membuat Suatu Keputusan Bersama dan yang Terbaik. Karna Keputusan yang akan di buat Bersifat TOP URGENT" dalam Misi Penyelamatan Anak dan Cucu serta 6,7 Milyar Manusia di Planet Bumi ini.... LET'S DO SOME ACTION TOGETHER'.. Sebelum Terlambat!

Sudah menjadi Kodrat 192 pemimpin negara ini menjadi Pemimpin Bangsa dan Negaranya. Dan karna Manusia sebagai khalifah di muka bumi ini, maka Sudah Selayaknya Mereka yang Terpilih dapat Sadar, Mengerti dan Berpikir akan Tanda-Tanda yang Nyata dalam Perubahan Iklim yang Terjadi akhir-akhir ini. Pemimpin Haruslah Memberikan Contoh Teladan' dengan mengambil keputusan yang tepat dan mewakili kepentingan bersama.

Pertemuan COP 15 di Copenhagen 7-18 Desember 2009 mungkin adalah Pertemuan Terbesar dan juga Mungkin' Menjadi Pertemuan Terakhir para Pemimpin Manusia.

JHM Team Mengajak Semua Anak Bangsa Indonesia, dengan tidak membedakan Ras, Golongan dan Agama untuk kiranya dapat Berpartisipasi Nyata melakukan Aksi' Bersama dengan Mematikan Lampu dan Menyalakan Lilin selama 1 jam, sebagai bentuk Partisipasi Nyata Anak Bangsa Melawan Perubahan Iklim Global":
Kutub Utara dan Alaska

"Arktik adalah thawing sangat cepat, didokumentasikan oleh laporan baru dari para ilmuwan dan pribumi kutub Arktik Iklim Dampak dirilis pada akhir 2004., Dan menunjukkan perubahan dari es di Kutub Utara untuk hewan dan pemukiman manusia. Laporan dari Greenland yang lebih baru outlet gletser menunjukkan bergerak meter per jam dan cepat menipis Topi es Samudra Arktik menyusut di musim panas ke terkecil itu pernah dalam pengukuran modern,. dan bahkan musim dingin belum refreezing sebagai luas seperti sebelumnya. Itu adalah habitat laut es untuk beruang kutub. Penurunan dalam gizi beruang, berat kelahiran dan kelangsungan hidup telah dipindahkan pemerintah Amerika Serikat (mendesak oleh tiga kelompok lingkungan) untuk mengusulkan beruang akan disebut spesies terancam punah. Pencatatan beruang kutub sebagai terancam di bawah US spesies yang terancam punah tindakan akan nama pemanasan global sebagai ancaman utama, pertama Pengurangan es laut Kutub Utara tetap sebesar 14 persen. sejak tahun 1970-an menyebabkan tidak hanya makan dan berkembang biak kesulitan, tetapi juga tenggelam dan kanibalisme jelas antara beruang. Daftar ini harus resmi pada akhir 2007.
Global Warming

"Ada bukti kuat dari seluruh dunia yang cuaca planet kita dan iklim pola yang berubah dengan cepat, mulai proposal awal saya pada musim gugur 1998. Kekeringan, gletser surut dan topi es, badai ekstrim, meningkat pada temperatur laut dan permukaan laut, pergeseran distribusi organisme dan penyakit - ilmuwan pelacakan peristiwa ini sangat percaya bahwa perubahan iklim global adalah sebuah fakta Banyak orang menganggap aktivitas manusia adalah penyebab kontribusi signifikan.. Tapi ini tidak mendapatkan pesan kepada masyarakat umum, dan tidak pula kami politik, industri dan lingkungan suprastruktur berurusan baik dengan realitas.


Warming Winds, Rising Tides, Etc..

"Suasana pemanasan dan laut membuat untuk banyak energi ekstra tersedia untuk penciptaan cuaca. Di seluruh dunia, data terakhir menunjukkan peningkatan keparahan badai, kekeringan, curah hujan, dan banjir. Musim badai bencana tahun 2005 hanya salah satu indikasi bagaimana cuaca sinergis dengan kenaikan permukaan laut, hilangnya lahan basah, isu-isu sosial, dan kemampuan pemerintah untuk merespon. Tiga badai diperkuat untuk kategori 5 pada Cekungan Atlantik untuk pertama kalinya dalam satu musim (Katrina, Rita, dan Wilma). Sebuah 27 belum pernah terjadi badai tropis bernama dibentuk, menurut NOAA, dan lebih dari separuh dari mereka menjadi badai Pada tahun 2005 setara dengan 1998 sebagai tahun terpanas yang pernah dicatat.. " Gary Braasch NOAA melaporkan: "Rata-rata suhu melalui akhir November yang lebih hangat daripada rata-rata di semua tetapi tiga negara. Negara ada yang lebih dingin dibandingkan rata-rata A gelombang panas Juli ... pecah lebih dari 200 catatan harian didirikan di enam negara bagian barat.." "Gelombang panas tersebar di seluruh negeri selama akhir Juli, terik Timur dan mendorong penggunaan listrik di New England merekam dan New York." Gary Braasch, Fotografer www.worldviewofglobalwarming.org suprastruktur baik lingkungan berurusan dengan kenyataan yang "Gary Braasch.

Kamis, 18 Maret 2010

global warming

LEBIH dari dua triliun ton es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair sejak tahun 2003. Hasil pengukuran menggunakan data pengamatan satelit GRACE milik NASA itu menunjukkan bukti terbaru dampak dari pemanasan global.
"Antara Greenland, Antartika, dan Alaska, pencairan lapisan es telah meningkatkan air laut setinggi seperlima inci dalam lima tahun terakhir," kata Scott Luthcke, geofisikawan NASA.
Dari pengukuran tersebut, lebih dari setengahnya adalah es yang sebelumnya ada di Greenland. Selama lima tahun, es yang mencair dari Greenland tersebut mengalir ke Teluk Chesapeake dan mengalir ke laut lepas. Bahkan menurut Luthcke, pencairan es di Greenland akan berlangsung semakin cepat.
Mencairnya es di daratan sebenarnya tak berpengaruh langsung terhadap kenaikan muka air laut di seluruh dunia seperti mencairnya lautan beku. Pada tahun 1990-an, pencairan es di Greenland tidak menyebabkan peningkatan air laut yang berarti.
"Namun, saat ini Greenland turut meningkatkan setengah milimeter tingkat air laut per tahun," kata ilmuwan es NASA Jay Zwally. “Pencairan terus memburuk. Ini menunjukkan tanda yang kuat dari pencairan dan amplifikasi. Tidak ada perbaikan yang terjadi,” lanjut Zwally.
(Vibizdaily - Bisnis) Program Go Green mulai banyak dikembangkan oleh perusahaan di Indonesia. Walau di Indonesia sendiri belum ada peraturan yang mewajibkan perusahaan untuk melakukannya.
Dalam pidatonya di Pittsurgh pada Desember 2009, SBY mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 26% pada 2020. Komitmen ini tentu saja merupakan perkembangan positif dari keinginan Indonesia untuk menjalankan program Go Green.
Program Go Green/Eco Friendly direspon secara meluas oleh masyarakat Indonesia, terutama perusahaan. Bentuk dari program ini untuk perusahaan dapat berupa “Corporate Social Responsibilities” (CSR) maupun dalam bentuk produk yang dihasilkan. Beberapa perusahaan besar yang mulai melakukan program Go Green adalah Pertamina, Panasonic, Toyota, Danamon, Telkom dll.
Beberapa contoh dari program CSR yang telah dilakukan adalah program dari Toyota yang melakukan penanaman pohon, serta pelatihan bagaimana membuat tempat Biopori dan daur ulang sampah untuk daerah Bekasi serta Telkom sudah aktif menanam pohon lebih 6.000 pohon lebih untuk mensukseskan Batam Green & Clean di beberapa lokasi sejak 2008 hingga 2009.
Selain dari program CSR, produk yang dihasilkan pun mulai berlabel Go Green. Produk TV VIEra keluaran Panasonic yang dianggap ramah lingkungan karena dilengkapi dengan tempat penyimpanan daya dengan masa pakai panel 100.000 jam, RoHS Compliance, dan penyimpanaan energi dalam Mode Eco dan user-friendly dengan tekstur yang menarik mata. Perusahaan Adidas pun mulai mengikuti program ini, yaitu dengan mengeluarkan produk-produk yang mengunakan bahan daur ulang hingga bahan organik.
Apple sebagai merk ternama di dunia pun tidak mau tertinggal dalam mengembangkan produk yang ramah lingkungan, pengilangan beberapa zat yang berbahaya bagi bagi lingkungan pun mulai dilakukan. Cadmium, arsenik, merkuri, dan PVC merupakan contoh dari zat yang mulai maupun sudah dihilangkan dari produk Apple. Selain itu Apple juga melakukan recycle terhadap produk mereka. Pada tahun 2006 mereka dapat me-recycle 13 juta pound.
Perusahaan telepon genggam juga tidak mau tertinggal dalam urusan Go Green. Sony Ericsson merupakan perusahaan telepon genggam dengan usaha yang paling keras untuk melakukan Go Green dengan cara agar seluruh telepon genggamnya dapat di recycle.
Komitmen dari pemerintah pun semakin terlihat ketika menteri perindustrian MS Hidayat mengatakan bahwa pemerintah berencana perusahaan yang ramah lingkungan akan mendapat insentif fiskal. Tahun ini, ada 15 perusahaan yang masuk nominator industri hijau yang terbagi dalam tiga kategori yaitu industri kecil dan menengah (IKM), industri besar dan perusahaan BUMN. pemenangnya, untuk kategori IKM adalah PT Eka Nindya Karsa, untuk kategori ndustri besar PT Holcim Indonesia, dan untuk kategori BUMN PT Pupuk Kalimantan Timur. Hidayat menambahkan,program penghargaan bagi industri hijau ini merupakan kesepakatan dari Asia productivity Organization (APO).
Jika masyarakat, perusahaan, serta pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon hingga 26% pada 2020, maka bukan tidak mungkin bahwa komitmen SBY itu akan dapat terlaksana walau waktu yang tersedia cukup terbatas.

Sumber: google.co.id

Rabu, 17 Maret 2010

Green World equals Healthy Body


Berikut ini adalah beberapa cara menyelamatkan bumi yang tidak hanya berpengaruh pada kelesterian hidup semata,tetapi juga memiliki manfaat yang baik untuk badan kita .

-Bercocok Tanam
Selain untuk penghijauan,kegiatan berikut ini juga sangat baik untuk kesehatan badan. Jiwa yang tenang seimbang dengan tubuh yang ideal. Gerakan menyiram,menanan dan memberi pupuk selama 5 menit bisa merampingkan tangan lho girls!

-Menyuci Piring
Jangan bingung dulu saat membaca ini bukan web household, tetapi percaya atau tidak kegiatan yg satu ini sangat bermanfaat untuk bumi kita. Gunakan peralatan makan yg tidak sekali pakai,dengan begini kita sudah mengurangi limbah plastik yang sulit dicerna.Jangan langsung bilang tidak praktis dan merepotkan ,karena gerakan mencuci piring bermanfaat untuk mengurangi lebih dari 50 kalori didalam tubuh.Dengan mencuci piring 3x sehari dalam sebulan dijamin deh badanmu langsung lebih ramping!

-I wanna ride my bike!
Choose bike rather than motoric vehicles! Selain tidak memproduksi poluttan,bersepeda juga bermanfaat untuk tubuh kita.Jantung sehat dan.. (ehem) badan yang lebih proporsional.

-Kurangi penggunaan Microwave
Selain memberikan kesempatan bernafas untuk bumi kita, microwave juga tidak baik untuk badan kita.Makanan yang sering dipanaskan dengan microwave memang tidak membuat kita menunggu lebih lama,tetapi hal ini membahayakan tubuh dikarenakan ultraviolet yang ikut terkonsumsi!

-No Plastic at My house!
Ayo,ayo sebarkan info ini.Kurangi penggunaan plastik dan cari produk yang lebih ramah lingkungan.Green product is so rock!

Kamis, 11 Maret 2010

Think Globally, Act Locally
Teman2,
Mungkin pastinya pernah anda baca, dengar & ketahui apa itu Go Green'
Jadi Please...,1x lagi teman2 semua,
dengan ajakan ini, kiranya dapat men'support & men'sukseskan ajakan untuk Hidup Lebih HIJAU, Lebih BERSIH & STOP Global Warming".
Dengan kesadaran yang tinggi kita sebagai Anak Bangsa yang masih memiliki Rasa & Jiwa Patriotisme sebagai generasi penerus bangsa untuk bersama2 menjadi; Pahlawan Tanpa Tanda Jasa' untuk Berbakti dalam Misi menyelamatkan Bumi Tercinta Ibu Pertiwi dan Anak Cucu kita dengan Go Green INDONESIA KU'
Ayo..Teman semua, terus suarakan Misi Go Green INDONESIA KU'
Bumi & Anak Cucu kita membutuhkan kita semua untuk :
*Be Green >> Tanam 1 Pohon.
*For Clean >> Buang Sampah Jangan Sembarangan' & Pisahkan Sampah Organik & Non Organik.
Dengan melakukan tindakan nyata' :
TANAM 1 POHON " untuk SEUMUR HIDUP ANDA = 1 Bakti untuk Bumi Indonesia Ibu Pertiwi + 1 Bukti Cinta pada Anak Cucu.
Jangan Tunda, Sampe Lupa".
Mohon untuk teman2 sebagai Pemerhati, Relawan, Aktivis dan Pecinta Lingkungan untuk dapat kiranya Sharing', baik berupa Berita, Opini, Foto2 & Informasi tentang Lingkungan.
Ayo...terus suarakan, Go Green INDONESIA KU'
Untuk Membuat Indonesia Lebih Hijau & Bersih.

Global Warning

Global Warning
Temperatur rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan temperatur permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Adanya beberapa hasil yang berbeda diakibatkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda pula dari emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang juga akibat model-model dengan sensitivitas iklim yang berbeda pula. Walaupun sebagian besar penelitian memfokuskan diri pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun jika tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya temperatur global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya muka air laut, meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Perdebatan tentang pemanasan global

Tidak semua ilmuan setuju tentang keadaan dan akibat dari pemanasan global. Beberapa pengamat masih mempertanyakan apakah temperatur benar-benar meningkat. Yang lainnya mengakui perubahan yang telah terjadi tetapi tetap membantah bahwa masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang keadaan di masa depan. Kritikan seperti ini juga dapat membantah bukti-bukti yang menunjukkan kontribusi manusia terhadap pemanasan global dengan berargumen bahwa siklus alami dapat juga meningkatkan temperatur. Mereka juga menunjukkan fakta-fakta bahwa pemanasan berkelanjutan dapat menguntungkan di beberapa daerah.

Para ilmuan yang mempertanyakan pemanasan global cenderung menunjukkan tiga perbedaan yang masih dipertanyakan antara prediksi model pemanasan global dengan perilaku sebenarnya yang terjadi pada iklim. Pertama, pemanasan cenderung berhenti selama tiga dekade pada pertengahan abad ke-20; bahkan ada masa pendinginan sebelum naik kembali pada tahun 1970-an. Kedua, jumlah total pemanasan selama abad ke-20 hanya separuh dari yang diprediksi oleh model. Ketiga, troposfer, lapisan atmosfer terendah, tidak memanas secepat prediksi model. Akan tetapi, pendukung adanya pemanasan global yakin dapat menjawab dua dari tiga pertanyaan tersebut.

Kurangnya pemanasan pada pertengahan abad disebabkan oleh besarnya polusi udara yang menyebarkan partikulat-partikulat, terutama sulfat, ke atmosfer. Partikulat ini, juga dikenal sebagai aerosol, memantulkan sebagian sinar matahari kembali ke angkasa luar. Pemanasan berkelanjutan akhirnya mengatasi efek ini, sebagian lagi karena adanya kontrol terhadap polusi yang menyebabkan udara menjadi lebih bersih.

Keadaan pemanasan global sejak 1900 yang ternyata tidak seperti yang diprediksi disebabkan penyerapan panas secara besar oleh lautan. Para ilmuan telah lama memprediksi hal ini tetapi tidak memiliki cukup data untuk membuktikannya. Pada tahun 2000, U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memberikan hasil analisa baru tentang temperatur air yang diukur oleh para pengamat di seluruh dunia selama 50 tahun terakhir. Hasil pengukuran tersebut memperlihatkan adanya kecenderungan pemanasan: temperatur laut dunia pada tahun 1998 lebih tinggi 0,2 derajat Celsius (0,3 derajat Fahrenheit) daripada temperatur rata-rata 50 tahun terakhir, ada sedikit perubahan tetapi cukup berarti.

Pertanyaan ketiga masih membingungkan. Satelit mendeteksi lebih sedikit pemanasan di troposfer dibandingkan prediksi model. Menurut beberapa kritikus, pembacaan atmosfer tersebut benar, sedangkan pengukuran atmosfer dari permukaan Bumi tidak dapat dipercaya. Pada bulan Januari 2000, sebuah panel yang ditunjuk oleh National Academy of Sciences untuk membahas masalah ini mengakui bahwa pemanasan permukaan Bumi tidak dapat diragukan lagi. Akan tetapi, pengukuran troposfer yang lebih rendah dari prediksi model tidak dapat dijelaskan secara jelas.

Pengendalian pemanasan global

Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.

Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.